MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PERANAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN DALAM PROSES PERENCANAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dosen Pengampu:
Drs. H. Masluri, MM
Disusun Oleh Kelas V C :
Kelompok 11
1.
Qodri [ 2012 – 11 – 095 ]
2.
Marselina Safitri [ 2012 – 11 – 219 ]
3.
Alief Ahmad Sahuri [
2012 –
11 – 243 ]
4.
Naviatul Hikmah [ 2012 – 11 – 270 ]
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
MURIA KUDUS
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perkembangan
sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup
signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik
pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua
jenjang. Perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan-perubahan peran dari
para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat
memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakannya
dalam proses pengambilan keputusan.
Meningkatnya
penggunaan teknologi informasi, khususnya internet, telah membawa setiap orang
dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan
tepat waktu. Setiap organisasi dapat memanfaatkan internet dan jaringan
teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktivitasnya secara elektronis
seperti terlihat pada para manajer di berbagai organisasi juga diharapkan dapat
dengan lebih mudah untuk menganalisis kinerjanya secara konstan dan konsisten
dengan pemanfaatan teknologi informasi yang tersedia.
Dalam
pembahasan ini, topik-topik yang dibahas antara lain berkenaan dengan bagaimana
peranan Sistem Informasi Manajemen dalam proses perencanaan, pengendalian dan
proses pengambilan keputusan.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
peranan Sistem Informasi Manajemen dalam proses perencanaan?
2. Bagaimana
peranan Sistem Informasi Manajemen dalam proses pengendalian?
3. Bagaimana
peranan Sistem Informasi Manajemen dalam proses pengambilan keputusan?
C. Tujuan
1. Mengetahui
peranan Sistem Informasi Manajemen dalam proses perencanaan
2. Mengetahui
peranan Sistem Informasi Manajemen dalam proses pengendalian
3. Mengetahui
peranan Sistem Informasi Manajemen dalam proses pengambilan keputusan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem
Informasi Manajemen
Sistem
Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan
personal manajemen. Kombinasi dari istilah sistem, informasi, dan manajemen
menjadi kata-kata baru yaitu “Sistem Informasi Manajemen”. Raymond McLeod Jr
(1996:54) mengemukakan bahwa SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer
yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan serupa.
Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan
untuk membuat keputusan dalam memecahkan masalah. Sedangkan menurut Komaruddin
dalam Effendy (1989:111) SIM adalah pendekatan yang terorganisir dan terencana
untuk memberikan eksekutif bantuan informasi yang teat yang memberikan
kemudahan bagi proses manajemen.
Suatu
SIM Manajemen yang baik harus mampu memberikan dukungan pada proses-proses
berikut:
1. Proses
perencanaan
2. Proses
pengendalian
3. Proses
pengambilan keputusan
I. Proses
Perencanaan
Perencanaan,
formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas
manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan
penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk
mencapai tujuan tersebut.
Dukungan
SIM pada proses perencanaan:
a. Model
perencanaan
Dukungan analitik
dalam pengembangan struktur dan persamaan model. Data historis untuk analisis
hubungan, perkiraan dan perencanaan. Suatu penggerak model perencanaan untuk
dijalankan pada suatu komputer.
b. Data
masukan
Data historis
ditambah analisis dan manipulasi data untuk membangkitkan data masukan yang
berdasarkan data historis.
c. Manipulasi
model
Penggunaan komputer
untuk menjalankan suatu model. Manipulasi data lainnya berdasarkan teknik
peramalan dan ekstrapolasi.
Kemampuan
manipulasi model merupakan hal penting, hal ini akan memungkinkan penggunaan
model dalam suatu simulasi. Dengan simulasi dapat dikemukakan jawaban-jawaban
untuk berbagai kemungkinan kondisi variabel masukan yang berubah-ubah.
Selanjutnya hasil yang diperoleh dapat diteliti tingkat keakuratannya.
Beberapa
teknik analisis data historis yang dapat digunakan untuk proses perencanaan
antara lain:
1. Teknik
kecenderungan waktu atau tingkat pertumbuhan
2. Teknik
penghalusan data
3. Analisis
musiman
4. Analisis
korelasi
5. Analisis
korelasi secara otomatis
6. Deskripsi
data dan analisa penyebaran
Contoh
penerapan SIM dalam proses perencanaan adalah misal, penjualan harian sebuah
produk kecantikan sebanyak 100 unit mempunyai standar deviasi 5 unit. Analisa
ini berguna untuk memahami sifat kegiatan penjualan yang perlu direncanakan.
Selanjutnya teknik-teknik penciptaan data perlu dilakukan karena data-data
historis hanya menggambarkan keadaan masa lampau. Sedangkan perencanaan
melibatkan masa lampau dan mendatang. Umumnya perkiraan masa mendatang adalah
didasarkan pada analisis data historis dengan menggunakan teknik penciptaan
data untuk proses perencanaan.
II. Proses
Pengendalian
Pengendalian
terdiri atas kegiatan-kegiatan yang memungkinkan kegiatan-kegiatan dilaksanakan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Untuk pengendalian diperlukan
suatu ukuran prestasi yang didasarkan pada pengalaman manusia.
Prestasi
dinyatakan menurut ukuran sebagai berikut:
1. Unit
masukan
2. Kegiatan
3.
Keluaran yang dihasilkan
Dukungan SIM pada proses
pengendalian adalah dimulai dengan model perencanaan. Dukungan yang diberikan mencakup hal-hal sebagai berikut:
a) Analisis perbedaan prestasi
dengan standar prestasi
b) Analisis lain yang membantu
dalam pemahaman perbedaan
c) Arah tindakan yang akan
memperbaiki prestasi pada masa mendatang
Dukungan
lain dari SIM dalam proses pengendalian adalah monitor yang terus menerus
dari prestasi, bukan hanya pelaporan periodik saja. Monitor
dapat dilakukan berdasarkan model perencanaan ditambah konsep batasan
pengendalian. Apabila suatu kegiatan berada di luar batas pengendalian, maka
suatu berita segera disampaikan pada unit pengendalian yang tepat.
Contoh penerapan SIM dalam proses pengendalian adalah pada
proses registrasi Kartu Rencana Studi yang umum dilakukan dalam setiap
universitas. Di mana prosesnya dikendalikan secara terus-menerus oleh suatu
badan/ pihak yang bertanggung jawab atas keakademikan. Pada prosesnya,
pemrosesan telah diatur oleh komputer dan terus dikendalikan sesuai dengan
program yang dibuat.
III. Proses
Pengambilan Keputusan
Proses
pemilihan di antara berbagai alternatif disebut dengan
proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara
perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan
dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa
rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan
fungsi pengendalian.
Dukungan
sistem informasi manajemen pada pembuatan keputusan dalam suatu organisasi
dapat diuraikan menurut tiga tahapan proses pembuatan keputusan, yaitu:
1. Pemahaman
2. Perancangan
(design)
3. Pemilihan
Dukungan
SIM biasanya melibatkan pengolahan, file komputer maupun non komputer.
·
Pada dasarnya peranan SIM tersebut pada proses
pemahaman, yang menyangkut penelitian lingkungan untuk kondisi-kondisi yang
memerlukan keputusan. Istilah pemahaman di sini mempunyai arti sama dengan
pengenalan masalah.
·
Pada tahap perancangan (design), kaitannya dengan SIM adalah membuat model-model keputusan
untuk diolah berdasarkan data yang ada serta memprakarsai pemecahan-pemecahan
alternatif. Model-model yang tersedia harus membantu menganalisis
alternatif-altematif. Dukungan SIM terdiri dari perangkat lunak statistika
serta perangkat lunak pembuatan model lainnya. Hal ini melibatkan pendekatan
terstruktur, manipulasi model, dan sistem pencarian kembali data base.
·
Pemilihan untuk pengujian kelayakan pemecahan
masala. Melibatkan seleksi arah tindakan dan pelaksanaannya.
Ada
suatu kecenderungan di antara para perancang SIM untuk beranggapan, bahwa suatu
database (pusat data) saja akan banyak memperbaiki pengambilan keputusan.
Pandangan demikian sebenarnya telah mengabaikan akan adanya tiga unsur dalam
pengambilan keputusan yang berperan penting, yaitu; data, model atau prosedur
keputusan, dan pengambil keputusan, itu sendiri. Oleh karena itu pengambilan
keputusan dapat diperbaiki dengan data yang lebih baik, model keputusan yang
lebih baik, atau pengambil keputusan yang lebih baik (lebih terlatih, lebih
banyak pengalaman, dan sebagainya).
Komputer hanya dapat dimanfaatkan bila telah dianalisis berdasarkan perbandingan biaya dengan efektifitasnya dan digunakan secara layak. Keunggulan komputer sebagai suatu alat terletak di dalam kemampuannya mengolah data yang banyak dan kompleks serta melakukan perhiturgan-perhitungan yang rumit dalam waktu yang singkat. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah kemauan orang-orang di dalam manajemen untuk bersikap terbuka dalam menyampaikan masalah-masalah yang ingin dibantu pemecahannya dengan menggunakan komputer.
Komputer hanya dapat dimanfaatkan bila telah dianalisis berdasarkan perbandingan biaya dengan efektifitasnya dan digunakan secara layak. Keunggulan komputer sebagai suatu alat terletak di dalam kemampuannya mengolah data yang banyak dan kompleks serta melakukan perhiturgan-perhitungan yang rumit dalam waktu yang singkat. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah kemauan orang-orang di dalam manajemen untuk bersikap terbuka dalam menyampaikan masalah-masalah yang ingin dibantu pemecahannya dengan menggunakan komputer.
Jadi
Inti dari sistem informasi manajemen adalah penyusunan informasi secara teratur
dan sistematik mengikuti struktur organisasi dan digunakan untuk mendukung
proses pengambilan keputusan manajemen. Dalam lingkup keputusan yang bersifat
rutin maka sistem informasi manajemen merupakan alat bantu yang sangat
diperlukan karena informasi yang terolah dengan baik dapat memberi arah pada keputusan
yang baik tinggal menambahkan faktor pertimbangan yang perlu dihasilkan oleh
pengambil keputusan.
Contoh
penerapan SIM dalam proses pengambilan keputusan adalah penerimaan atau
penolakan kredit, pengendalian proses, penentuan waktu, penerimaan, pengiriman,
pengawasan inventaris dan penempatan karyawan. Pemanfaatan komputer sekarang
ini sudah menjadi kebutuhan, bahkan SIM tidak bisa lagi dipisahkan dengan
komputer, bila bicara tentang SIM maka pasangannya adalah komputer. Posisi
komputer dalam SIM bagaikan dua sisi mata uang yang dapat dibedakan tetapi
tidak dapat dipisahkan. Namun demikian, tetap saja bahwa SIM bukanlah komputer
atau sebaliknya. Berdasarkan uraian tersebut di atas, nyata bahwa SIM berbasis
komputer dapat meningkatkan nilai dan kualitas informasi. Artinya, apabila
pihak manajemen dalam organisasi atau perusahaan dapat memanfaatkan komputer
dalam SIM-nya, maka sang manajer atau pimpinan organisasi/ pengambil keputusan (decision maker) dapat memperoleh/
mendapatkan informasi (sebagai bahan dalam pengambilan keputusan) yang bermutu,
bernilai dan berkualitas, yaitu informasi yang relevan bagi perusahaan/
organisasi, yang akurat dan tentu saja informasi yang tepat waktu atau tidak
basi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Aplikasi
SIM dikembangkan untuk melayani kebutuhan-kebutuhan informasi setiap unit pada
semua tingkatan kegiatan manajemen. Informasi yang dibutuhkan tergantung pada
jenis pembuatan keputusan yang mempunyai perbedaan tingkatan kegiatan manajemen.
Pada
kegiatan manajemen, dimana manajer akan melakukan 3 macam proses dalam
memanfaatkan sumberdaya (manusia, material, modal, dan informasi) yaitu planning, controling, dan pengambilan
keputusan. Maka SIM dalam kegiatan manajemen yang baik tentu juga harus mampu
memberikan dukungan pada:
1.
Proses
Perencanaan
2.
Proses
Pengendalian
3.
Proses
Pengambilan Keputusan
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar